Jumat, 24 Januari 2014

BERAS MENGANDUNG KAPORIT BEREDAR DI SURABAYA

Masyarakat Surabaya nampaknya harus berhati-hati saat membeli beras di pasaran. Pasalnya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Surabaya, menemukan beras yang beredar di sejumlah pasar mengandung chlorine/kaporit atau zat pembersih berbahaya.

Kepala Disperindag Kota Surabaya Widodo Suryantoro, mengatakan beras yang mengandung zat kimia itu ditemukan di dua pasar tradisional yakni Pasar Beras Bendul Merisi dan Pasar Tembok. “Kami langsung bertindak. Setelah mendengar kabar peredaran beras yang membahayakan bagi kesehatan, staf saya langsung mengecek di lapangan, ” katanya.



Widodo mengaku, saat ini pihaknya tengah melakukan uji laboratorium terhadap beras yang diindikasi mengandung pemutih. “Targetnya hari ini (Sabtu 19/10/2013) sudah bisa diketahui hasilnya,” katanya.

Ia menambahkan, untuk mengetahui peredaran beras yang mengandung chlorine bersama penyidik, pihaknya memeriksa pedagang beras, mulai dari pengecer, distributor hingga tempat penggilingan.

Widodo menjelaskan, beras yang mengandung chlorine sebelumnya beredar di wilayah Sidoarjo dan Mojokerto. Sementara, di Surabaya pihaknya mengetahui baru dua hari yang lalu. ” Supaya yang butek atau kehitaman jadi putih, diberi chlorine sehingga secara kasat mata kelihatan putih bersih,” katanya.

Biasanya, agar beraroma wangi beras dicampur dengan essense pandan. Berbeda dengan chlorine yang berbahaya, beras yang dicampur essense diperbolehkan karena hanya beraroma.

Widodo mengatakan, jika terbukti pihaknya langsung memproses pedagang yang menjual beras, karena termasuk dalam tindak pidana ringan (tipiring). Tetapi jika ditemukan oplosan berjumlah besar masuk kategori pidana berat. “Jika jumlahnya besar, kami melibatkan kepolisian. Kami akan sidak tiap minggu,” ancamnya.

Disadur dari lensaindonesia.com (Sabtu, 19 Oktober 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar